Sabtu, 18 Mei 2019

KETUA GMBI DARANGDAN SIAP KAWAL DANA DESA....


Sabtu 18 mei 2019, Setelah beberapa waktu pergerakan LSM gmbi darangdan yg di ketuai Iwan Wardhana sempat pakum,  kini barisan organisasi ini mengagendakan untuk fokus terhadap pengelolaan dana desa yang akan turun di beberapa desa di kecamatan

darangdan pekan ini. Di temui di posko mereka di jl. raya darangdan kp. Lebakwangi Iwan Wardhana mengatakan bahwa sudah saatnya kami untuk lebih agresif dalam bergerak memantau dan mengawasi pengelolaan dana desa di kecamatan darangdan ini, 

menimbang masih banyak nya keluhan dan kesimpang siuran yg terjadi dilapangan dalam pengelolaan dana desa ini di beberapa desa. Kami akan konsisten untuk itu,, dan apabila di perlukan ketika kami menemukan keganjilan terkait penggunaan dana desa tersebut kami akan berkoordinasi dgn pihak penegak hukum baik kepolisian maupun kejaksaan. Sudah cukup, waktu bagi mereka aparat desa dlm belajar mengelola dana desa, kami berharap

agar dana ini berjalan sesuai regulasi yang ada dan tepat sasaran.Jadi bagi pada kades siap2 saja dengan kehadiran kami di wilayah kecamatan darangdan ini, kami juga berharap kerjasama yg baik dari  para kades di wilayah kecamatan darangdan ini untuk memberi kan informasi sesuai dengan Peraturan yang berlaku di negara kita.

Senin, 06 Mei 2019

MENGENAL SEJARAH KABUPATEN BEKASI SAMPAI JATINEGARA

Minggu, 05 Mei 2019

MENGENAL SEJARAH KABUPATEN DAN KOTA BEKASI SAMPAI JATINEGARA



 >>>Sebelum mekar menjadi Kota dan Kabupaten ..

1. Kabupaten Bekasi sebelum tahun 1950 bernama Kabupaten Jatinegara. Wilayahnya mencakup Jatinegara, Klender, Pondok Kopi  dan juga Cipinang.

2. Pada zaman kolonial Hindia-Belanda, Bekasi ditulis dengan Bacassie. Kata tersebut pernah ditemukan pada sebuah plang di Stasiun Lemah Abang, Kecamatan Cikarang Utara.

3. Bekasi mempunyai tokoh serupa Robin Hood. Namanya Entong Tolo, seorang pencuri yang menyerahkan hasil curian ke rakyat miskin.

4. Kawasan Industri di Kabupaten Bekasi merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah kurang-lebih 4.000 perusahaan dari berbagai negara.

5. Jika dilihat dari Google Earth, Kompleks Perkantoran Kabupaten Bekasi berbentuk segilima atau pentagon. Simbol pentagon memiliki makna keseimbangan.

6. Bukti luasnya wilayah Kabupaten Bekasi dulu adalah adanya nama Jalan Bekasi Timur dan Bekasi Barat di Cipinang dan Pondok Kopi.

7. Bekasi mempunyai bahasa tersendiri yaitu Bahasa Bekasi yang dipengaruhi Bahasa Betawi dan Sunda.

8. Etnis Betawi dan Sunda adalah penduduk asli di Kabupaten Bekasi.

9. Di Gedung Juang ’45 Tambun Selatan terdapat bunker yang terhubung ke Stasiun Tambun.

10. Menurut sejarawan dan antropolog Betawi, Ridwan Saidi, Bekasi dulu menjadi pusat Kerajaan Segara Pasir di zaman pra-sejarah.

11. Nama Kecamatan Babelan berasal dari nama tuan tanah asal Tiongkok yang bernama Lan dan biasa dipanggil Baba Lan oleh pribumi. Baba Lan memiliki tanah yang sangat luas.

12. Lutung Jawa (Trachypithecys Auratus Mauritus) yang merupakan satwa endemik di sepanjang pesisir Kecamatan Muara Gembong berada di ambang kepunahan. Saat ini jumlahnya kurang dari 100 ekor.

13. Masjid al-Muhajidin di Kecamatan Cibarusah pernah menjadi tempat pelatihan Laskar Hizbullah-Salilillah pimpinan K.H. Wahid Hasyim pada tahun 1937 untuk persiapan melawan tentara Hindia-Belanda.

14. Dalam perjalanan menuju Jakarta dari pengasingannya di Rengasdengklok. Ir. Soekarno sempat mampir ke Cibarusah untuk memberikan wejangan dan arahan untuk para pejuang.

15. Kampung Gabus di Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara memiliki julukan sebagai Kampung Para Jawara dan terkenal seantero Jabodetabek.

16. Pada dekade 1970-an Kali Bekasi airnya jernih sehingga dapat diminum.

17. Bangunan tertua di Kabupaten Bekasi adalah Saung Ranggon. Terletak di Desa Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat, dibangun pada abad ke-16 dan diketemukan kembali pascahilang pada tahun 1821.

18. Ada tiga kecamatan di Kabupaten Bekasi yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, yaitu Babelan, Tarumajaya dan Muara Gembong.

19. Di Babelan terdapat tempat dimana banyak ditemukan artefak dan fosil purbakala yaitu Desa Buni Bakti dan Desa Muara Bakti. Di tempat itu ada sebuah situs yang bernama Situs Buni.

20. Belut putih adalah julukan untuk K.H. Noer Ali karena sangat sulit ditangkap kompeni. Selain itu beliau juga menyandang julukan Singa Karawang-Bekasi.

21. Sayur Gabus Pucung merupakan kuliner khas Bekasi yang terkenal.

22. Palestina pernah memberikan bantuan kepada korban banjir di Bekasi pada Januari 2014.

23. Klenteng Tek Seng Bio di Desa Karangasih adalah klenteng tertua di Kabupaten Bekasi. Didirikan sejak abad ke-18.

24. Di Kecamatan Muara Gembong terdapat pantai tengah laut yang timbul pascabanjir Januari lalu. Pantai tersebut hanya muncul di sore sampai malam hari.

25. Di Desa Ciledug, Kecamatan Setu ada sebuah bendungan kecil yang dibangun sejak zaman Belanda yaitu Situ Rawa Buragkeng.

26. Taman Buaya Indonesia Indah di Kecamatan Serang Baru berisi kurang-lebih 5000 ekor buaya dari berbagai jenis.

27. Menurut masyarakat sekitar, asal nama Kecamatan Tambelang berasal dari singkatan Tambun Belakang.

28. Mayoritas nama desa di Kabupaten Bekasi ditulis tanpa spasi, seperti Mekarsari, Sindangjaya, Wangunharja, Samudrajaya dan lainnya.

29. Hanya sekitar 5% masyarakat Kabupaten Bekasi hafal himne Swatantra Wibawa Mukti.

30. Kesenian ujungan adalah kesenian asli Bekasi. Seni  menggabungkan seni bela diri, seni tari dan seni musik. Ujungan tengah bertahan diterpa arus modernisme.

31. karya  ISMAIL MARZUKI untuk para pejuang wanita bekasi MELATI DI TAPAL BATAS

32. Roman sejarah pramudiya anantatoer DITEPI KALI BEKASI

Oleh Kang Baron Iwo Indonesia

Selasa, 26 Maret 2019

TARIF PARKIR STASIUN CIKARANG BIKIN GELENG GELENG KEPALA

Cakrawali News:
CIKARANG - Stasiun kereta api Cikarang menjadi salah satu stasiun besar, dan menjadi stasiun akhir untuk kereta Commuter Line (KRL).

Seperti yang kita ketahui, tiap stasiun sudah pasti di fasilitasi lahan parkir, namun apakah Anda mengetahui tarif parkir yang diberlakukan di stasiun Cikarang ? Untuk parkir sepeda motor dikenakan tarif Rp 5.000 sekali parkir. Lebih dari  itu dikenakan tarif tambahan sebesar Rp 20.000 setiap 24 jam, untuk kendaraan yang menginap lebih 24 jam pertama dikenakan tambahan tarif selanjutnya.

Saat awak media menanyakan pada salah satu pengelola parkir yang tidak mau menyebutkan namanya, mengatakan "Tarif parkir di bagi beberapa kelompok untuk lingkungan setempat,  Karang Taruna dan Desa". Ungkapnya.

Menurut keterangan beberapa pengguna jasa parkir mengungkapkan kepada awak media "Tarif parkir yang diberlakukan benar-benar mencekik. Parkir kurang dari 2 jam saja harus membayar Rp 5.000," keluh Arifin saat ditemui di Stasiun Cikarang.

Menurut Arifin, tarif tersebut terlalu mahal dan tidak berdasar. Selain itu, mahalnya tarif parkir tidak sepadan dengan fasilitas yang diberikan oleh pihak pengelola parkir. ”Fasilitasnya tidak sepadan, motor yang parkir masih kepanasan dan kehujanan,” keluhnya.

Saman salah satu pengguna kereta api mengaku setiap hari harus mengeluarkan uang sedikitnya Rp 20.000 untuk membayar parkir. Mahalnya harga yang harus dibayarkan lantaran motor miliknya sengaja di titipkan di stasiun ketika dirinya berangkat kerja ”Kalau motor menginap minimal harus bayar Rp 20.000, lebih murah dengan harga tiket kereta yang digunakan cuma lima ribu rupiah,” tuturnya.

Saat pertama kali membayar biaya parkir, ia mengaku kaget lantaran mahalnya biaya yang dikeluarkan. Belum lagi jika tiket parkir tidak sengaja hilang, dirinya harus mengganti biaya karcis yang hilang. ”Jelas sangat keberatan, harus ada peninjauan ulang terkait tarif parkir ini oleh PT KAI ataupun Pemda Kab Bekasi,” katanya.

Menurut Chairul dari awak media yang kebetulan pengguna parkir sepeda motor stasiun Cikarang  mengatakan, penerapan parkir sistem tarif yang tidak jelas dengan hitungan waktu ini tidak memiliki payung hukum alias ilegal. ”Parkir sistem itu tidak memiliki acuan tarif standar, karena tarif tersebut ditentukan oleh penyelenggara atau pengelola itu sendiri,” katanya.

Setiap penyelenggara bisa menerapkan kebijakan berbeda. Hal yang pasti dalam sistem parkir tersebut adalah semakin lama semakin mahal. Konsumen kerap dirugikan. ”Tentunya mampu mengeruk banyak keuntungan bagi pengelola. Tetapi pengelola tidak membayar pajak PAD pada Pemerintah Kabupaten Bekasi sesuai dengan persentase pendapatan parkir sesungguhnya,” katanya.

Dikatakannya, penerapan parkir berjenjang yang kenaikan tarifnya ditentukan sendiri oleh pengelola parkir tersebut sangat merugikan konsumen. ”Masyarakat kadang tidak tahu, tiba-tiba diminta membayar parkir dengan nilai yang cukup memberatkan,” ujarnya.

Senin, 25 Maret 2019

Senin, 25 Maret 2019 Dishub Bersosialisasi Terhadap Sopir Tentang Keamanan Dan Keselamatan


Purwakarta,Cakrawali News - Dishub bersosialisasi terhadap sopir  Selain pengecekan kelayakan kendaaraan angkutan umum ini pihaknya juga memberikan arahan ke sopir untuk pentingnya menjaga keselamatan saat berkendara membawa penumpang.Menurut Endang dari pihak Dishub, upaya ini untuk kesiapan kendaraan agar selamat dalam perjalanan, memberi kenyamanan bagi pengendara maupun penumpang ketika melakukan perjalanan.
Pasalnya, ketua DPD IWO Indonesia Purwakarta bernama Ridho dan awak media jaya Post bernama Sopyan. Ikut serta mengikuti dalam kegiatan asosiasi pengguna angkutan perdesaan dan kenyamanan/keselamatan penumpang.

"Uji kelaikan kepada setiap angkutan umum ini untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi penumpang dan beberapa pengguna jalan apalagi menjelang  pilpres saat jumlah warga pengguna jasa angkutan umum meningkat.

Menurutnya, uji kelaikan ini mulai dari kondisi mesin, rem, serta alat keselamatan yang ada di angkutan umum. Selain itu, pihaknya juga memeriksa surat-surat angkutan umum itu apakah masih berlaku atau bisa saja terdapat kendaraan yang tidak memiliki surat-surat.

Namun dari hasil pemeriksaan sementara, seluruh angkutan umum layak jalan atau beroperasi. Tetapi pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan

Reporter Liputan :
Team

Minggu, 24 Maret 2019

Minggu, 24 Maret 2019 Sempadan Sungai Di Kab Sumenep Terungkap, Diduga Dikuasai Oleh Warga


Sumenep,Cakrawali News - Lahan sempadan sungai merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari sungai, yang perlu dikelolah dengan baik oleh para pemangku kepentingan,  menjaga dan mengembalikan fungsi sungai yang didalamnya termasuk fungsi sempadan.

Diduga ada permainan antara pemerintah dengan pemakai sempadan sungai, sehingga warga dapat menguasai untuk berdirinya bangunan gedung dengan bebas di atas lahan sempadan, yang berlokasi di jalan trunojoyo 01/02 desa gaddungan kecamatan batuan kabupaten sumenep.

Pemilik tanah yang berbatasan dengan sempadan sungai, Ibu Saleh, menyampaikan kepada Team V 08 Maret 2019 "Tanah yang dibangun gedung ini bukan sempadan sungai, tanah ini sudah bersertifikat mas, lagian kok baru sekarang terjadi suatu masalah apakah ada yang melapor, silahkan saja diukur tanah saya, dimana batas sempadan sungai yang sebenarnya", Ucapnya Ibu Saleh.

Kepala Desa Gaddungan, Kun menyampaikan "Sebelum saya jadi kepala desa tanah Ibu Saleh mimang sudah bersertifikat mas, kalau batas sempadan sungai saya tidak paham mas", Jelasnya Kun.


Menanggapi hal ini, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Sumenep, Eri Susanto menjelaskan kepada Team V 08 Maret  2019 di kantornya "Mas sampean konfirmasi ke Kantor BPN, karena tanah milik lbu Saleh sudah bersertifikat, kalau saya menggugatnya sempadan sungai tersebut dapat anggaran dari mana", Terangnya Eri.

Team V menerangkan, tanah Ibu Saleh yang berbatasan dengan sempadan sungai sebelum berdiri bangunan gedung, lahan yang disebut sempadan sungai itu di sewa oleh Ibu X ke dinas PU Sumber Daya Air untuk ditempati warung kopi, juga sama apa yang disampaikan dengan juru tagi dan beberapa saksi di lingkungan sekitar.
Reporter Liputan :
Ridhawi

POTRET WAJAH KABUPATEN BEKASI, DI SUGUHKAN DENGAN TUMPUKAN SAMPAH YANG TIDAK PERNAH ADA SOLUSINYA


Cakrawali News:CIKARANG-Penelusuran pantauan sepanjang jalan perbatasan Kota Bekasi dan Kabupaten bekasi sampai dengan perbatasan Kabupaten Karawang Tanjungpura, “Kami melihat di setiap sudut jalan Kabupaten Bekasi jalur Cikarang sampai perbatasan Kabupaten Karawang, melihat pemandangan tumpukan sampah yang sudah sering kali kami jumpai di setiap saat kami melintasi jalan utama Cikarang mulai dari Tambun-Cibitung-Cikarang-Lemah Abang dan perbatasan sasak Tanjung Pura, sampah sepertinya sudah menjadi pemandangan yang tidak sedap dan tidak pantas menumpuk hampir di  setiap pinggir jalan,” ujarnya pengendara jalan roda dua kepada media, senin 25/03/2019.
Menurut salah satu pengguna jalan roda dua, yang tidak mau di sebutkan identitasnya, Pasar Cikarang menjadi kumuh dan bau sampah di sepanjang jalan, serta pemandangan parkir liar yang ada di jalur tersebut sudah berjalan hampir satu tahun lebih pedagang pasar Cikarang juga pengendara roda dua dan roda empat yang berbelanja di depan Mall SGC bawah lampu merah sudah menjadi hal yang biasa.
“Sampah dan beceknya Jalan Raya Utama yang ada di Pasar Cikarang, hingga kini belum ada solusinya bagi Pemkab Bekasi, Kami berharap Pemkab Bekasi khususnya Dinas yang terkait bisa memberikan solusi serta fungsi untuk alokasi para pedagang yang tidak jelas penempatannya hingga saat ini, tempat sementara yang ada di sekitar Pasar Cikarang, karena sudah terlanjur berdagang di bahu jalan raya lampu merah Cikarang akhirnya menimbulkan bau yang tidak sedap, juga menghambat lajunya kendaraan yang melintasi jalan tersebut.” pungkasnya.
Dari pantauan Awak Media juga menemukan tumpukan sampah di depan SGC dan pasar Cikarang, bahkan tumpukan sampah terlihat juga di jalur Jalan Raya Pilar sampai dengan Lemah Abang, juga perbatasan Kabupaten Bekasi – Karawang.
Kamipun berharap Dinas terkait harus segera dan secepatnya menyelesaikan permasalahan ini dan jangan di biarkan berlarut larut, selain menimbulkan bau dan menjadi pemandangan yang tidak sedap di pandang mata karena tidak sesuai dengan motto Bekasi Bersih tapi kenyataan nya sampah menumpuk di mana-mana.
Akibatnya menambah kemacetan di jalur utama di sebabkan adanya pedagang di bahu jalan, serta adanya parkir liar yang menggunakan jalan utama depan SGC, terkesan dinas terkait tidak serius menangani persoalan tumpukan sampah juga alokasi pedagang yang berada di bahu Jalan Raya Utama Cikarang, Bekasi sampai perbatasan Karawang. (Slamet Arifin)

Jumat, 22 Maret 2019

TANGKAP SINDIKAT MAVIA.PROYEK DI PT GARAM PESERO KALIANGET. MADURA JAWA TIMURÅ•


Cakrawali News: kalianget madura.

 Pasalnya proyek  pembangunan jembatan yang menggunakan ke Uangan   negara yg  nyari mencapai  miliaran rupiah . Harus ada mekanismenya  bukan se enak wudeledewe. Haltersebut dapat dilihat dilokasi proyek. Pembangun jembatan. Tidak memasang papan nama Proyek. dan anggaran proyek. Lama pekerjaan proyek.

Dimintak Pihak BPK.RI.Perwakilan jawa timur. Untuk tidak mandul dalam memeriksa proyek pembangunan dan ke uangan Di PT.GARAM PASERO. DALAM HAL INI TEAM V PEMBURU FAKTA TERUS AKAN MENGIKUTI PERKEMBANGAN PT.GARAM PERSERO